laman

Jumat, 04 November 2016

Buat Apa Pacaran?



Akhi, Ukhti, apa sih pacaran itu? Apakah pacaran itu bila kita mempunyai suatu hubungan dengan lawan jenis kita yang belum menjadi mahram kita? Atau pacaran itu suatu hubungan yang membebaskan antara wanita dan laki-laki saling bersentuhan, berduaan, bermesra-mesraan padahal dia bukan mahramnya? Astaghfirullahal’adzim. Bahkan mungkin tidak ada yang bisa menjelaskan apa itu pacaran dengan benar. Tetapi kenapa masih saja ada orang yang melakukannya, padahal dia tidak mengetahuinya.
Jadi Akhi, Ukhti, tidak ada istilah “PACARAN” dalam Islam. Tidak ada satu ayat pun di dalam Al-Qur’an yang menjelaskan tentang Pacaran. Begitu juga dengan Al-Hadis. Dan yang paling penting disini, pacaran itu haram hukumnya. Mungkin sudah banyak yang tahu tentang ini, namun sebagian besar belum mengetahuinya. Dan mungkin ada yang bertanya-tanya bagaiman pacaran itu hukumnya haram. Allah SWT berfirman dalam QS. Al-Israa’ ayat 32.

Artinya  : “Dan janganlah kamu mendekati zina; Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. dan suatu jalan yang buruk.”
Sangat jelas dalam QS. Al-Isra ayat 32 kita tidak boleh sedikitpun mendekati zina, apa lagi melakukannya. Ada keterkaitan antara hukum berpacaran dengan zina. Jadi dengan kita berpacaran berarti kita sudah mendekati zina dan bahkan mungkin bisa melakukannya. Bagaimana bisa? Tentu saja bisa, dengan kita mencintai orang yang bukan mahram kita, tanpa sadar kita melakukan zina hati. Dengan kita melihat lawan jenis kita yang bukan mahramnya dengan penuh  syahwat berarti kita sudah melakukan zina mata. Dengan kita memikirkan lawan jenis kita yang dapat melenakan kita itu berarti kita telah melakukan zina pikiran. Dan masih banyak hal lainnya. Dengan demikian, bisa kita sebut berpacaran dapat mendekati zina. Sama halnya dengan berzina, berpacaran merupakan hal yang buruk. Karena dengan berpacaran itulah, perzinaan dapat terjadi.
Mungkin bagi sebagian orang yang sudah tahu hukum pacaran kemudian akan bertanya “Lah terus kalo ngga pacaran nanti dapet jodohnya gimana?”. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an surah Adz-Dzariyat ayat 49

Artinya            : “Dan segala sesuatu kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu mengingat kebesaran Allah.”
Nah jadi begitu Akhi, Ukhti. Kita tidak perlu khawatir masalah jodoh. Karena itu Allah lah yang mengatur. Kita tidak perlu mencari dimana jodoh kita berada, yang perlu kita lakukan adalah terus memperbaiki diri kita agar menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Karena jodoh kita adalah cerminan diri kita. Sebagaimana firman Allah SWT dalam QS. An-Nur [24] : 26

26.  Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki- laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu). bagi mereka ampunan dan rezki yang mulia (surga)[1034].

  ayat Ini menunjukkan kesucian 'Aisyah r.a. dan Shafwan dari segala tuduhan yang ditujukan kepada mereka. Rasulullah adalah orang yang paling baik Maka Pastilah wanita yang baik pula yang menjadi istri beliau.
            Akhi, Ukhti, seperti itulah berpacaran dalam Islam. Jika akhi, ukhti diajak pacaran pikirkanlah terlebih dahulu. Yang kita butuhkan adalah nafkah lahir batin bukannya dosa lahir batin. Jika memang seorang laki-laki ingin berpacaran, datangi dulu orang tua wanita kemudian khitbah dia dan menikahlah. Berpacaran setelah menikah itu lah yang diperbolehkan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
ROHIS SMA NEGERI AJIBARANG - Blogger Templates, Wordpress Templates Free - by Templates para novo blogger HD TV Watch Entourage Online. Featured on Local Business Singapore