Akhi,
Ukhti, apa sih pacaran itu? Apakah pacaran itu bila kita mempunyai suatu
hubungan dengan lawan jenis kita yang belum menjadi mahram kita? Atau pacaran
itu suatu hubungan yang membebaskan antara wanita dan laki-laki saling
bersentuhan, berduaan, bermesra-mesraan padahal dia bukan mahramnya? Astaghfirullahal’adzim.
Bahkan mungkin tidak ada yang bisa menjelaskan apa itu pacaran dengan benar.
Tetapi kenapa masih saja ada orang yang melakukannya, padahal dia tidak
mengetahuinya.
Jadi
Akhi, Ukhti, tidak ada istilah “PACARAN” dalam Islam. Tidak ada satu ayat pun
di dalam Al-Qur’an yang menjelaskan tentang Pacaran. Begitu juga dengan
Al-Hadis. Dan yang paling penting disini, pacaran itu haram hukumnya. Mungkin
sudah banyak yang tahu tentang ini, namun sebagian besar belum mengetahuinya.
Dan mungkin ada yang bertanya-tanya bagaiman pacaran itu hukumnya haram. Allah SWT
berfirman dalam QS. Al-Israa’ ayat 32.
Artinya : “Dan janganlah kamu mendekati zina;
Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. dan suatu jalan yang
buruk.”
Sangat
jelas dalam QS. Al-Isra ayat 32 kita tidak boleh sedikitpun mendekati zina, apa
lagi melakukannya. Ada keterkaitan antara hukum berpacaran dengan zina. Jadi
dengan kita berpacaran berarti kita sudah mendekati zina dan bahkan mungkin
bisa melakukannya. Bagaimana bisa? Tentu saja bisa, dengan kita mencintai orang
yang bukan mahram kita, tanpa sadar kita melakukan zina hati. Dengan kita
melihat lawan jenis kita yang bukan mahramnya dengan penuh syahwat berarti kita sudah melakukan zina
mata. Dengan kita memikirkan lawan jenis kita yang dapat melenakan kita itu
berarti kita telah melakukan zina pikiran. Dan masih banyak hal lainnya. Dengan
demikian, bisa kita sebut berpacaran dapat mendekati zina. Sama halnya dengan
berzina, berpacaran merupakan hal yang buruk. Karena dengan berpacaran itulah,
perzinaan dapat terjadi.
Mungkin
bagi sebagian orang yang sudah tahu hukum pacaran kemudian akan bertanya “Lah terus kalo ngga pacaran nanti dapet
jodohnya gimana?”. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an surah Adz-Dzariyat
ayat 49
Artinya :
“Dan segala sesuatu kami ciptakan
berpasang-pasangan supaya kamu mengingat kebesaran Allah.”
Nah
jadi begitu Akhi, Ukhti. Kita tidak perlu khawatir masalah jodoh. Karena itu
Allah lah yang mengatur. Kita tidak perlu mencari dimana jodoh kita berada, yang
perlu kita lakukan adalah terus memperbaiki diri kita agar menjadi pribadi yang
lebih baik lagi. Karena jodoh kita adalah cerminan diri kita. Sebagaimana
firman Allah SWT dalam QS. An-Nur [24] : 26
26. Wanita-wanita yang
keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat
wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk
laki-laki yang baik dan laki- laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang
baik (pula). mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh
mereka (yang menuduh itu). bagi mereka ampunan dan rezki yang mulia
(surga)[1034].
ayat Ini menunjukkan kesucian 'Aisyah r.a.
dan Shafwan dari segala tuduhan yang ditujukan kepada mereka. Rasulullah adalah
orang yang paling baik Maka Pastilah wanita yang baik pula yang menjadi istri
beliau.
Akhi, Ukhti, seperti itulah
berpacaran dalam Islam. Jika akhi, ukhti diajak pacaran pikirkanlah terlebih
dahulu. Yang kita butuhkan adalah nafkah lahir batin bukannya dosa lahir batin.
Jika memang seorang laki-laki ingin berpacaran, datangi dulu orang tua wanita
kemudian khitbah dia dan menikahlah. Berpacaran setelah menikah itu lah yang
diperbolehkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar